Seorang ibu hamil memerlukan cakupan nutrisi yang lebih dari keadaan biasanya (baca: tidak hamil) untuk memenuhi kebutuhan gizi diri sang ibu dan juga memenuhi kebutuhan gizi janin. Janin memerlukan gizi-gizi tertentu agar tumbuh kembangnya berjalan normal. Sebaliknya, janin perlu dihindarkan dari zat-zat tertentu yang tidak baik untuk perkembangannya.
Pada kehamilan trimester pertama, janin tumbuh tidak secepat pada trimester selanjutnya. Akan tetapi, masa 3 bulan pertama kehamilan ini adalah yang paling kritis dimana terjadi proses pembentukan dan pertumbuhan otak, saraf, jantung dan organ reproduksi janin. Diakhir trimester ini sudah terjadi masa puncak pertumbuhan otak, serta plasenta sudah mulai terbentuk. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk memperhatikan asupan gizi pada masa kehamilan. Bila tidak, tumbuh kembang janin akan terganggu, berat lahir rendah atau bayi lahir prematur.
Selain asupan gizi yang seimbang, ibu hamil sebaiknya memperhatikan konsumsi zat-zat gizi berikut ini.
Asam Folat (Vitamin B9)
Asam folat termasuk dalam golongan vitamin B, berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah atau eritrosit (butir-butir darah merah) dan perkembangan sistem saraf. Kebutuhan yang harus dikonsumsi ibu sebanyak 0,3 miligram sehari. Kekurangan asam folat akan menyebabkan ibu hamil anemia. Untuk itu sangat dianjurkan bagi ibu hamil untuk mengonsumsi asam folat 3 bulan sebelum kehamilan. Umumnya volume darah ibu hamil meningkat rata-rata 40-50% sehingga tak jarang ibu hamil terserang anemia.
Bagi janin, kekurangan asam folat bisa mengakibatkan spina bifina (ruas tulang belakang tidak tertutup), cacat jantung bawaan, bibir sumbing dan jumlah jari-jari tangan yang kurang. Bahkan, bukan tak mungkin bayi lahir prematur bahkan lahir sudah meninggal.
Asam folat dapat ditemui pada:
- organ tubuh hewan: hati.
- sayuran: asparagus, bayam, brokoli.
- buah-buahan
Sayangnya, asam folat mudah rusak akibat pemanasan saat memasak. Untuk itu, ibu hamil perlu mendapat tambahan suplemen dari luar.
Vitamin B12
Selain asam folat, vitamin B12 juga penting dalam 3 bulan pertama kehamilan. Tugasnya adalah menjaga berbagai sel, terutama sel-sel disumsum tulang belakang, sistem urat syaraf dan saluran pencernaan agar berfungsi normal. Jumlah kebutuhan bagi ibu hamil sekitar 1,3 miligram sehari.
Sumber vitamin B12 dapat ditemui pada:
- hasil ternak dan olahannya, termasuk telur ayam dan itik.
- produk nabati bukan sumber vitamin B12 terlalu baik, kecuali produk olahan kacang kedelai seperti tahu dan tempe.
Vitamin C
Fungsi vitamin ini dalam kehamilan adalah sebagai koenzim (membantu enzim) dalam berbagai proses metabolisme. Manfaat lainnya meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Mengingat vitamin C tidak dapat tersimpan dalam tubuh dan terbuang bersama urine, ada baiknya ibu hamil mengonsumsi 70 miligram sehari.
Sumber vitamin C dapat ditemui pada:
- sayuran berwarna hijau
- buah-buahan: jeruk, jambu biji, dll.
Vitamin D
Vitamin ini berfungsi memperbaiki penyerapan kalsium dan membantu keseimbangan mineral dalam darah. Kurangnya vitamin D bagi ibu hamil dapat menyebabkan gangguan penyerapan kalsium dan pencernaan. Padahal kalsium sangat dibutuhkan bagi ibu hamil dan janin untuk pembetukan gigi dan tulang.
Sumber vitamin D dapat ditemui pada:
- susu
- telur
- mentega
- ikan tuna
- ikan salmon
- ikan teri
- paparan sinar matahari pagi (pukul 08.00-10.00).
Ibu hamil sebaiknya mengonsumsi 10 mikrogram vitamin D sehari.
Zat Seng (Zn)
Zat gizi ini terlibat dalam struktur dan fungsi sel membarann serta produksi zoo enzim. Selain itu, seng juga membantu kalsium untuk membentuk tulang yang kuat, serta mengontrol perpaduan protein yang berperan dalam pertumbuhan tulang janin.
Kebutuhan seng bagi ibu hamil sebanyak 20 miligram sehari. Bila tak terpenuhi, selain terganggu tumbuh kembangnya, janin juga rentan terhadap infeksi dan lahir dengan berat badan lahir rendah.
Bahan makanan yang kaya akan zat seng adalah:
- kerang-kerangan
- hati sapi
- daging merah: sapi atau kambing
Seng dari sumber hewani biasanya lebih mudah diserap daripada seng dari sumber nabati.
Asam Lemak Tak Jenuh
Asam lemak tak jenuh bermanfaat bagi janin untuk proses tumbuh kembang sel-sel saraf dan sel-sel otak janin. Beberapa asam lemak tak jenuh yang bermanfaat dalam proses tumbuh kembang otak adalah asam lemak omega 6 dan asam lemak omega 3.Asam lemak omega 6 (asam linoleat) merupakan prekusor (pembentuk) asam lemak arakidonat (AA atau ARA). Sedangkan asam lemak omega 3 (asam alfa-linoleat) didalam tubuh diubah menjadi senyawa turunannya yaitu EPA (asam eikosapentaenoat) dan DHA (asam dakosaheksaenoat). AA atau ARA dan DHA telah terbukti sebagai lemak dominan penyusun sel-sel saraf dan otak bayi. Dan DHA terbukti secara klinis mendukung pertumbuhan otak janin.
Asam lemak omega 6 dapat diperoleh pada:
- Bahan makanan nabati dan olahannya, seperti kedelai dan minyak zaitun.
Asam lemak omega 3 dapat diperoleh dari:
- ikan laut berdaging tebal: salmon, sardin, kembung, tuna, tengiri.
- ikan air tawar: tawes, dkk.
Sebaiknya ibu hamil mengonsumsinya 2-3 kali dalam seminggu agar tercukupi kebutuhan omega 3 dan omega 6.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar